Rabu, 09 September 2009

Apa itu Earth Hour?

http://keetsa.com/blog/wp-content/uploads/2009/03/earthhour09-ed01.jpg

Pada 31 Maret 2007, 35 negara, 26 kota besar, 370 kota dan lebih dari 10 juta orang bergerak dalam satu keselarasan. Apa itu?

Hari itu, tepatnya pukul 20.30-21.30 waktu setempat. Mereka semua memadamkan lampunya, aksi ini menjadi kegiatan global yang dinamakan ‘Earth Hour’.
Earth Hour dimulai pada tahun 2007 berawal dari pertanyaan sederhana, bagaimana caranya menginspirasi orang untuk mengambil sebuah langkah nyata dalam masalah perubahan iklim? Mintalah penduduk Sidney untuk memadamkan lampunya selama satu jam. Dan final nya pada tanggal 31 Maret 2007, 2.2 juta penduduk dan 2100 pebisnis di Sydney turut ambil bagian dalam aksi tersebut. Jika reduksi efek rumah kaca yang dicapai Sydney selama Earth Hour bisa bertahan selama satu tahun, maka itu akan sama dengan meniadakan 48.616 mobil dari jalan selama setahun. Wow!

Di Indonesia, ajakan dari pemerintah DKI Jakarta dikumandangkan lewat kilasan berita di Metro TV untuk turut ambil bagian dalam Earth Hour. Langit terlihat indah dalam taburan bintang dan setidaknya walau sejenak, Bumi bisa bernapas lega!

Titik Balik Global Warming !

Taukah kamu tentang film The Day After Tomorrow?

The Day After Tomorrow merupakan film keluaran tahun 2004 oleh 20th Century Fox. Film besutan sutradara Roland Emmerich ini bercerita tentang dampak Pemanasan Global yang mencapai titik baliknya. Jika pemanasan global mencapai suatu titik puncak maka keadaan akan membalik ke pendinginan global.

Film The Day After Tomorrow yang bergenre Scientific-Fiction ini dibuka dengan pemandangan laut kutub utara yang dengan bongkahan es yang tersebar. Bongkahan kecil dan besar yang membentuk daratan es. Pembukaan film ini menyerupai keadaan pada penemuan Aang dalam film Avatar The Legend of Aang oleh Katara dan Sokka yang merupakan warga suku air selatan.

Di Film ini diceritakan, terjadi Badai yang tidak pernah diprediksikan oleh badan meteorologi setempat, yang melanda kawasan Amerika, Asia, dan Eropa. Badai ini sangat besar dan cepat bergerak serta membentuk tornado yang juga besar, menghancurkan segala benda yang dilewatinya. Badai ini pun mengakibatkan pergerakan gelombang air laut yang tidak wajar yaitu berupa tsunami yang menghantam seluruh daratan. Kawasan Amerika, Asia dan Eropa, dalam beberapa jam menyatu dan membentuk badan besar.

The Day After Tomorrow Poster - Click to View Extra Large Image

Penurunan suhu drastis menyebabkan air laut yang telah naik ke daratan membeku secara cepat. Penurunan akan semakin cepat jika kawasan tersebut dilewati oleh Storm Eye (pusat badai). Pusat badai tidak menimbulkan angin sedikitpun, diam dan tidak ada pergerakan angin. Tetapi pusat badai inilah yang sangat membahayakan. Digambarkan pusat badai ini membekukan apapun yang berada di dalamnya.

Pada akhir film, digambarkan setengah bumi dari utara sampai ke dekat garis ekuator telah tertutup salju. Hal ini menggambarkan dampak drastis pemanasan global, bahwa ujungnya adalah pendinginan global (Global Cooling) yang membuat kita kembali ke Zaman Es (Ice Age).

The Day After Tomorrow Poster

Benarkah cerita yang ada di film ini, bahwa Pemanasan Global akan mencapai titik baliknya menjadi Pendinginan Global?

Murah, Meriah, Sehat !

Pernahkah kalian mendengar istilah Bike To Work?

http://jedsundwall.com/wp-content/uploads/2008/05/bike-to-work.jpg

Yipii..!! Bike To Work ialah Bersepeda ke Tempat Kerja . Bike To Work baru-baru ini sudah dilakukan di Jakarta, mereka menggunakan sepeda sebagai alat transportasi menggantikan mobil dan motor. Kendaraan alternatif ini sangat menguntungkan bagi penggunanya dan juga bagi lingkungan. Transportasi ini juga sangan irit karena penggunanya tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli bensin layaknya Motor atau Mobil, ataupun biaya untuk perawatan khusus.

1. Bike to Work adalah berolahraga.

Dengan bersepeda otomatis sistem tubuh bekerja optimal. Bersepeda secara rutin juga dapat merangsang kerja jantung, melancarkan sirkulasi darah, melancarkan aliran oksigen ke paru-paru dan otak, mengurangi timbunan lemak, dan juga mengencangkan otot. Tidak seperti olahraga lain yang butuh waktu khusus untuk mengerjakannya, olahraga bersepeda dapat dilakukan sambil pergi ke kantor.

2. Bike to Work adalah hidup sehat.

Dengan berolahraga bersepeda sudah barang tentu membuat hidup sehat. Bersepeda juga bisa mengurangi stress. Tetapi bukankah bila bersepeda di jalanan kita menghirup berbagai polusi udara? Ya tentu saja hal itu tidak dapat dihindari. Namun pengendara sepeda lebih mampu bertahan dari polusi karena kegiatan fisik bersepeda membuat sistem kekebalan tubuh meningkat. Bila kita tetap khawatir dengan bersepeda kita bisa menggunaka masker untuk mengurangi polusi yang masuk ke tubuh.

3. Bike to Work adalah berhemat.

Ya, hemat ongkos, hemat BBM, & hemat biaya perawatan kendaraan. Tapi kan bersepeda melelahkan? Yup, olahraga lainnya juga awalnya pasti melelahkan tapi jika sudah terbiasa itu akan menjadi kegiatan yang menyenangkan. Yang terpenting selalu sediakan air minum yang cukup agar tidak terkena dehidrasi. Lebih baik air mineral karena lebih murah dan lebih sehat. Air minum sangat diperlukan sebagai bahan bakar tubuh.

4. Bike to Work is FUN

Rata Kiri

http://blog.sierratradingpost.com/wp-content/uploads/2009/05/bike_to_work.jpg
pebisnis masa depan
Ada kepuasan tersendiri bisa meliuk-liuk di padatnya lalu lintas. Apalagi kita dapat menambah teman dengan pengguna Bike To Work lainnya. Kita juga bisa menjadi pusat perhatian di jalanan, karena hal tersebut masih asing di mata masyarakat Indonesia. Waw! Asyik juga kan? Tapi disamping itu kita juga perlu memperhatikan standar keamanan bersepeda, agar kita tetap aman saat berkendara!

What do You think about this Blog?